Halaman
Footer Widget #1
Here Mr. Kukang is very kindly to help you in searching many kinds of interesting article for you.
08.40
Zaman Patristik 3
Posted by ago philosophi · 0 Comments in this post
B. Kedudukan Filsafat Pada Zaman Patristik
Filsafat pada zaman ini berlangsung pada abad pertengahan tepatnya pada tahun 100-700 M5. Namun, pada sumber lain ada juga yang menyebutkan bahwa Filsafat Abad Pertengahan dimulai sejak Plotinus. Pada Plotinus (lahir 204 M)6. Karena filsafat ini berlangsung pada Abad pertengahan maka sangat erat kaitannya dengan filsafat pada abad pertengahan terutama terhadap tokoh-tokoh filsafat pada abad pertengahan yakni Tertalius (160-222 M), Origenes (185-254 M), Agustinus (354-430 M).
Dunia Barat agama Khatolik mulai tersebar dengan ajarannya tentang Tuhan, manusia dan dunia, beserta etikanya. Untuk mempertahankan dan menyebarkannya maka mereka menggunakan Filsafat Yunani dan memperkembangkannya lebih lanjut, khususnya mengenai soal-soal tentang kebebasan manusia, kepribadian, kesusilaan, sifat tentang Tuhan7.
Akal pada Abad Pertengahan ini benar-benar kalah. Hal itu kelihatan jelas pada Filsafat Plotinus, Agustinus, Anselmus. Pada Aquinas penghargaan terhadap akal muncul kembali, dan kerena itu filsafatnya mendapat kritikan. Sebagaimana telah dikatakan, Abad Pertengahan merupakan dominasi akal yang hampir seratus persen pada Zaman Yunani sebelumnya, terutama pada Zaman Sofis.
Pemasungan akal dengan jelas terlihat pada pemikiran Plotinus. Ia mengatakan bahwa Tuhan bukan untuk dipahami melainkan untuk dirasakan. Oleh karena itu tujuan dari filsafat adalah bersatu dengan Tuhan. Jadi dalam hidup ini rasa itulah satu-satunya yang dituntun oleh Kitab Suci, pedoman hidup manusia. Filsafat rasional dan sains tidak penting, mempelajarinya merupakan usaha mubadzir, menghabiskan waktu secara sia-sia. Karena Simplicius salah seorang pemikir zaman Plotinus, telah menutup sama sekaliruang gerak filsafat rasional, iman telah menang mutlak. Karena iman harus menang mutlak orang-orang yang masiih menghidupkan filsafat (akanl) harus dimusuhi. Maka pada tahun 415 M, Hypatia seorang yang terpelajar ahli filsafat pada zaman Aristoteles dibunuh. Tahun 529 M Kaisar Justianus mengeluarkakn Undang-Undang yang melarang Filsafat.
Agustinus mengganti akal dengan iman potensi manusia yang diakui pada zaman Yunani diganti dengan kuasa Allah. Ia mengatakan bahwa kita tidak perlu dipimpin oleh pendapat bahwa kebenaran itu relatif. Kebenaran itu mutlak yaitu ajaran agama. Moral berpuncak pada dosa Adam, kehidupan pertapa adalah kehidupan terbaik. Hati memerlukan kehidupan demikian. Ia juga mengatakan bahwa mempelajari hukum alam adalah mubadzir, memboroskan waktu. Ia berkutat bahwa bumi adalah pusat jagat raya. Intelektualisme tidak penting, yang penting adalah cinta kepada Tuhan. Tidak perlu dipikir, tanya hati Anda, siapa pencipta alam ini. Untuk itu hati bersih, harus hidup. Maka kehidupan berbujang adalah kehidupan terpuji. Manusia dilarang mempelajari Astronomi. Mempelajari Anatomi menjadikan manusia materialistis. Filsafat dan Sains jangan disentuh. Akal mati, hati menang.
Ciri khas Filsafat Abad pertengahan terletak pada rumusan terkenal yang dikemukakan oleh Saint Anselmus, yaitu Credo Ut Intelligam, yang berarti iman terlebih dahulu setelah itu mengerti. Imanilah terlebih dahulu, misalnya, bahwa dosa warisan itu ada, setelah itu susunlah argumen untuk memahaminya. Mungkin juga untuk meneguhkan keimanan itu. Di dalam pengertian itu tersimpanlah pengertian bahwa seseorang tidak boleh mengerti atau paham terlebih dahulu, dan karena memahaminya lantas ia mengimaninya. Ini iman secara rasional. Dalam ungkapan ini orang beriman bukan karena ia mengerti bahwa itu harus diimaninya, malainkan orang mengerti kalau ia mengimaninya.
Sifat ini berlawanan dengan sifat Filsafat Rasional. Dalam Filsafat Rasioanl pengertian itulah yang didahulukan, setelah dia mengerti barulah mungkin ia diterima dan kalau mau diimani. Mengikuti inilah maka Filsafat Abad Pertengahan terletak pada ungkapan itu. Apakah kaidah ini (iman agar mengerti) dapat dianggap sebagai rumus filsafat yang dianggap umum? Jawaban yang jelas atas pertanyaan ini sulit dikemukakan. Yang dapat dikemukakan adalah bahwa kaidah ini kurang dianut, juga dalam Filsafat Islam. Contoh yang menonjol dalam Filsafat Islam adalah Al-Ghazali. Di dalam perbandingan ini kita seakan menemukan keganjilan. Mengapa penerapak kaidah itu dalam Kristen menimbulkan akibat Sains dan Filsafat terhadap perkembangannya, tetapi penerapak rumus ini dalam perkembangan pemikiran Islam tidak menyebabkan tersendatnya perkembangan filsafat dan sains dalam Islam.
Kelihatannya Filsafat Credo Ut Intelligem itu tidak merugikan perkembangan Filsafat dan Sains seandainya wahyu yang dijadikan andalan adalah wahyu yang tidak berlawanan dengan akal logis. Hal ini kita temukan misalnya dalam Islam. Filsafat di dalam Islam berkembang amatpesat karena keyakinan Islam tidak ada yang berlawanan dengan akal logis, yang ada adalah bagian-bagaian yang berada didaerah Supralogis dan Suprarasional.
Sains, Filsafat dan iman (rasa) sebenarnya merupakan keseluruhan pengetahuan manusia. Akan tetapi pembatasan daerah kerja (kapling)nya masih harus jelas. Sains bekerja pada objek-objek sensasi, Filsafat pada objek-objek abstrak logis, sedangkan hati (rasa) bekerja pada daerah-daerah Supralogis. Yang ini sesugguhnya telah disebut oleh Bonaventura. Menurut pendapatnya manusia memiliki tiga potensi (kmampuan): indera, akal dan kontemplasi. Hasil kerja masing-masing potensi itu tidak boleh berlawanan, tetapi boleh tidak sama. Tidak sama itu bukan berlawanan. Kekurang jelasan perbatasan daerah inilah yang sering terjadinya bentrokan antara sains, filsafat, dan iman.
Kelemahan lain dalam Filsafat Kristen pada Abad Pertengahan itu adalah sifatnya yang terlalu yakin terhadap penafsiran teks kitab suci. Penafsiran sebanarnya tidak lebih berarti dari pada sekedar filsafat juga. Jadi penafsiran pada dasarnya bersifat relatif kebenarannya, tidak absolut. Karena filosof pada zaman itu rata-rata menjabat sebagai orang suci (Saint), maka filsafat mereka menempati pengertian agama yang absolut dalam dirinya. Inilah barangkali yang menjadikan tekanan-tekanan psikoloogis maupun fisis terhadap tokoh lain yang pemikirannya berbeda dengan pemikiran Filosof Gereja. Pada Abad Pertengahan itu Agama Kristen boleh dikatakan bukan lagi kitab suci, malainkan penafsiran kitab suci oleh para Saint tersebut. Berbedanya pemikiran Copernicus dengan Galileo dengan pemikira tokoh-tokoh Gereja telah menyebabkan kedua tokoh tersebut dihukum. Sebenarnya pendapat kedua ilmuwan tersebut tidak berlawanan dengan kitab Suci, melainkan berbeda dengan pendapat Tokoh Gereja yang mengatas namakan Kitab Suci, berarti Kitab Suci itu salah karena bukti-bukti menunjukkan bahwa kedua Ilmuwan itulah yang benar.
Uraian tadi manunjukkan bahwa pada Abad Pertengahan ini, iman (hati) benar-benar telah menang melawan akal dan berhasil mendominasi jalan hidup Abad Pertengahan (di barat). Akibat-akibatnya amat mudah dipahami, filsafat dan sais berhenti, jangankan menemukan yang baru, menjaga warisan Yunani ini saja tidak mampu.
Abad Pertengahan melahirkan juga filosof yang lumayan, yaitu Thomas Aquinas. Ia lahir pada masa-masa menjelang habisnya kekuatan agama Kristen mempengaruhi jalan pemikiran. Tekanan terhadap pemikiran rasional pada waktu ia hidup telah berkurang. Oleh karena itu, ia berhasil mengumumkan Filsafat Rasionalnya. Yang terkenal adalah beberapa pembuktian adanya Tuhan yang masih dipelajari orang hinga saat ini. Tetapi filsafatnya ini tetap saja tidak disenangi oleh banyak tokoh ketika itu8.
About this blogger theme
This blogspot theme one of the first templates I have created. This is free, supported and ready for download. If you have any questions feel free to leave your comment on my weblog. Hope you like it. Enjoy!
This blogspot theme one of the first templates I have created. This is free, supported and ready for download. If you have any questions feel free to leave your comment on my weblog. Hope you like it. Enjoy!
No comment yet
Zaman Patristik 3
Zaman Patristik 3
Be our Fan
Popular Posts
-
C. Pengaruh Sistem Landasan Pendidikan Era Reformasi pada Masa Sekarang Era reformasi telah mela...
-
Ibnu Shuja: Ahli Hitung Terkemuka Dari Mesir Di Abad Ke-X | Berita Dunia Islam - Suara Media IslamicIbnu Shuja: Ahli Hitung Terkemuka Dari Mesir Di Abad Ke-X | Berita Dunia Islam - Suara Media Islamic Shared via AddThis
-
Hari ini gue jogging lagi untuk yang kesekian kalinya, and...PERFECT.... kali ini gue dah bisa jogging keliling jalan di kampung gue 3 kali ...
-
3. Thomas Aquinas (1225-1274 M) Ia lahir di Roccasecca, Italia, pada tahun 1225 dari keluarga Ban...
-
LANDASAN HISTORIS KEPENDIDIKAN MASA REFORMASI BAB II PEM...
-
B . Landasan Kependidikan pada Era Reformasi Selama Orde Baru, rezim yang berkuasa sangat leluas...
-
C. Tokoh-Tokoh Filsafat Pada Zaman Patristik dan Peranannya 1. Augustinus (354-430 M) Augustin...
-
SAYA INGIN MEMBERIKAN INFORMASI BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN UANG DENGAN CARA YANG SANGAT MUDAH DAN HASIL YANG PASTI, DENGAN JUMLAH Y...
-
Dated Released : 12 March 2010 Quality : BDrip XviD-ViSiON Info : imdb.com/title/tt1403981 Lihat : Trailer Starring : Rob...
-
MicroPool S60 v5 , saya yakin sobat blogger udah pada tau kan game apa ini?? soalnya dari jaman symbian dulu banged, game ini sudah ada ...
Add your comment below